PENGUATAN KARAKTER SISWA, SMAN 1 PARAKAN SELENGGARAKAN PERINGATAN ISRA MIKRAJ

SMA Negeri 1 Parakan menyelenggarakan acara Isra’ Mi’raj tahun 2023 dengan tema Penguatan Karakter Generasi Milenial Melalui Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw. Acara ini diikuti seluruh warga sekolah yang beragama Islam, baik dari siswa kelas X, XI dan XII serta bapak/ibu guru dan karyawan. Untuk penceramahnya adalah Ustadz Ahkam Basya, St yang merupakan kyai muda dari kecamatan Parakan.

       Setelah pembacaan ayat Al-Qur’an dan sambutan dari ibu Aisyah, S.Pd., M.Pd. selaku kepala sekolah, Gus Ahkam, sapaan akrabnya mulai menyampaikan hikmah dari bulan Rajab. Beliau mengulas kepanjangan dan makna dari kata ‘rajab’ dimana peristiwa Isra’ Mi’raj berlangsung. Huruf ra’ memiliki kepanjangan ‘rahmatullah’ yang berarti rahmat Allah. Huruf jim mempunyai kepanjangan ‘judullah’ yang maknanya kedermawanan Allah. Dan terakhir adalah huruf ba’ dengan kepanjangan ‘birrullah’ artinya adalah kebaikan Allah subhanahu wa ta’ala.

      Gus Ahkam melanjutkan nasehatnya kepada siswa-siswa bahwa peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan peristiwa agung. Melalui peristiwa ini, umat Islam menerima wahyu shalat sebanyak 5 waktu. Dimana awalnya perintah shalat sebanyak 50 waktu. Saat turun ke langit ke tujuh, nabi Ibrahim usul kepada nabi Muhammad untuk menegosiasikan dengan Allah jumlah waktu shalatnya hingga beberapa kali sehingga turun menjadi 5 waktu saja. Sebab jika umat Islam melaksanakan 50 waktu shalat, setiap setengah jam umat Islam wajib melaksanakan shalat. Dan itu sangat berat dilaksanakan umat Islam.

     Antusias para siswa sangat tinggi dalam mendengarkan nasehat-nasehat dari Gus Ahkam. Apalagi shalat menjadi amalan keseharian yang dilakukan oleh para siswa. Saat sesi tanya jawab dimulai, ada 6 siswa yang bertanya dengan pertanyaan-pertanyaan yang mendetail. Salah satu pertanyaannya dari siswa kelas XII IPS 4: “Ke arah mana kita shalat saat berada di dalam kapal?” Pertanyaan ini dijawab Gus Ahkam dengan jawaban bahwa kita shalat dengan 2 cara. Yang pertama tahdid, yaitu menghadap ke arah ka’bah saat benar-benar di hadapannya. Adapun yang kedua adalah takrir. Kita bisa menghadap kemana saja disesuaikan dengan tempat. Seperti di Indonesia menghadap ke barat sedikit ke utara. Jika di dalam kendaraan, bisa menyesuaikan saja dengan kendaraan yang ada tanpa merubah posisi shalat.

     Demikian pelaksanaan Isra’ Mi’raj tahun 1444 H berlansung di SMA Negeri 1 Parakan dengan lancar. Dimana para siswa diwajibkan mencatat materi yang disampaikan oleh penceramah dan dikumpulkan kepada guru Pendidikan Agama Islam masing-masing. Semoga ilmunya dapat bermanfaat untuk warga SMA Negeri 1 Parakan.