- By
- 19 Sep 2019
- 737
In House Training SMA N 1 Parakan
SMAN
1 Parakan tingkatkan kompetensi Guru
Guru adalah ujung tombak pendidikan
di sekolah, oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas guru sudah seharusnya
menjadi bagian rencana strategis dan masuk dalam kelompok prioritas utama. Jika
kualitas diri guru meningkat, diharapkan kualitas pendidikanpun akan meningkat.
Oleh karena itu, program pengembangan dan peningkatan kualitas guru, merupakan
hal yang urgen.
Untuk meningkatkan
kompetensi pedagogik dan profesional para guru SMAN 1 Parakan, maka SMA N 1
Parakan Mengadakan In House Training (IHT)
pembuatan perangkat pembelajaran. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari
Kamis (19/9) bertempat di ruang aula kecil SMAN 1 Parakan. Pada acara tersebut
dihadiri oleh semua guru SMAN 1 Parakan dan lima sekolah pengimbasan program
Sekolah Penjaminan Mutu Indonesia (SPMI), yaitu: SMAN 1 Paringsurat, SMA Islam
Knadangan, SMA Bhakti Karya Kaloran, SMA Harapan Bangsa, SMA Motesori.
Kegiatan IHT tersebut mengundang pembicara Sri Endah Setyarini, S.Pd, M.Si dari SMAN 1 Wonosobo sekaligus sebagai Instruktur Propinsi Jawa Tengah tentang kurikulum. Sri Endah Setyarini,
menyampaikan bahwa Pembelajaran akan bermakna apabila mampu mengantarkan anak
untuk berpikir kritis, kreatif dan menyenangkan. Untuk mencapai hal tersebut
perlu menerapkan RPP, pembelajaran serta penilaian Higher
Order of Thinking Skill (HOTS). HOTS adalah kemampuan berpikir
kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan
kemampuan berpikir tingkat tinggi. HOTS atau kemampuan berpikir tingkat tinggi
merupakan suatu kemampuan berpikir yang tidak hanya membutuhkan kemampuan
mengingat saja, namun membutuhkan kemampuan lain yang lebih tinggi, seperti
kemampuan berpikir kreatif dan kritis.
Pemberian materi Sains
disesuaikan dengan hakikatnya yaitu sebagai produk, proses, dan sikap ilmiah,
sehingga diharapkan akan terbentuk juga sikap ilmiah pada siswa. Penerapan
beberapa model pembelajaran seperti pembelajaran berbasis proyek (Project
based learning), pembelajaran berbasis masalah (Problem based
learning), belajar penemuan (Discovery/ inquiry) menjadi
peluang bagi guru untuk menerapkan kegiatan pembelajaran pada level HOTS,
tambah Setyarini.
Kepala sekolah SMAN 1
Parakan, Dra. Retno Herwanti, M.Pd dalam sambutanya mengatakan bahwa
penyelenggaraan IHT bertujuan meningkatkan kompetensi pedagogik guru yang
adaptif. Selain itu untuk pengembangan sekolah yang berwawasan adiwiyata. Sekolah
akan berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas guru sehingga
kualitas pendidikan SMAN 1 Parakan dapat lebih maju, pungkas Retno Herwanti.
(ED)